Bagi penikmat kopi tentu tidak asing dengan istilah latte art ini. Beberapa orang menyebutnya sebagai seni melukis di atas kopi. Apa saja yang dilukis? Tentu saja banyak jenisnya. Apabila masih pemula Anda dapat memulai dengan varian desain yang sederhana, lalu bertahap semakin kompleks disesuaikan dengan level kemampuan.
Berbicara mengenai sejarahnya, latte art lahir di tangan seorang pria yang berasal dari Amerika Serikat. Ia bernama David Schomer yang tergila-gila menciptakan seni di atas kopi pada pertengahan 1980an. Bahkan sebuah sumber menyebutkan Schomer telah mengembangkan bentuk hati ke dalam latte sejak musim gugur pada tahun 1989.
Seiring berjalannya waktu, perkembangan kreasi latte art mendorong barista membuat seni di atas foam. Awalnya, mereka hanya menggunakan stensil untuk menaburkan bubuk kayu manis atau bubuk kakao untuk menggambar. Namun, teknik yang digunakan pun berkembang. Hingga tercapai banyak teknik yang membentuk pola berbeda. Contoh tekniknya seperti: Free Pouring dan Etching.
Jika Anda menyaksikan seorang barista profesional yang beraksi membuat caffe latte, mungkin anda akan merasa terkesima. Bagaimana seorang barista melukis kopi dengan susu yang indah dan estetik ini. Seni latte art yang cantik tak lahir begitu saja, ia lahir dari keterampilan khusus dan ilmu keilmiahan yang dikuasai. Berikut ini Omela akan memberikan tips pouring untuk membuat secangkir latte yang lebih dari sekadar minuman unik.
Tips Pouring Membuat Latte Art
Sebelum membuat latte art, siapkan espresso dan susu yang bertekstur. Latte art dapat dicapai dengan mempertimbangkan tiga faktor utama dalam penuangan yaitu kecepatan tuang, kedekatan dengan cangkir, dan penempatan cerat teko. Sehingga, perhatikan tips pouring secara detail dalam prosesnya berikut ini.
1. Temukan cara memegang cangkir yang nyaman
Hal pertama yang mesti dipastikan adalah temukan cara memegang cangkir dengan nyaman saat menuangkan, tanpa merasa tegang. Menemukan dan merasa nyaman dalam posisi ini akan memudahkan Anda menuangkan desain simetris ke dalam cangkir, baik yang sejajar dengan pegangan maupun tegak lurus dengannya.
2. Perhatikan kecepatan tuang
Kecepatan tuang di sini akan berpengaruh pada saat membuat desain karya seni Anda menjadi berkembang dan memenuhi permukaan dengan indah dari cangkir. Kecepatan penuangan yang berbeda dapat menghasilkan tampilan yang berbeda dalam desain. Seperti aliran yang lebih lambat akan menghasilkan goresan yang lebih berani dalam desain. Sedangkan, laju aliran yang tinggi dapat membuat garis halus, menciptakan ruang, atau memotong dengan rapi.
3. Sesuaikan jarak antara cangkir dengan teko
Kedekatan cangkir dengan teko akan menentukan apakah Anda berhasil melukis susu ke dalam espresso atau cukup mencampurkan keduanya. Mulai tuang dari beberapa inci di atas cangkir Anda, gunakan gravitasi untuk menjatuhkan susu melalui krema untuk berbaur dengan espresso cair di bawahnya.
4. Tempatkan cerat teko untuk membuat desain yang bagus
Penempatan cerat teko akan menentukan dimana desain akan muncul di cangkir. Apakah ada di permukaan cangkir bagian tengah, bawah tengah, atau atas tengah. Jika ingin menuangkan bentuk hati di tengah cangkir, Anda harus menempatkan cerat tepat di atas bagian tengah. Sedangkan untuk desain yang rumit, cobalah selalu menuangkan dengan cerat tidak lebih dari setengah ke dalam cangkir. Hal ini akan membantu memusatkan desain dan mencegah Anda mengganggu bagian krema yang dangkal, yang dapat merusak kanvas kopi.
Pada akhirnya, membuat latte art adalah tentang memilih dan menguasai desain; tetapi, proses menghasilkan bentuk putih pada kopi, semuanya bermuara pada pemahaman dan keterampilan akan kecepatan tuang, kedekatan dengan cangkir, dan penempatan cerat teko.
Alat yang Perlu Disiapkan
Selanjutnya, poin penting dalam proses pembuatan latte art ini ialah peralatan yang mendukung. Saatnya Anda mempersiapkan peralatan yang menunjang untuk membuat sajian latte art. Apa saja?
- Susu dan steam wand untuk menghasilkan busa mikro dalam susu.
- Sebuah cangkir yang berbentuk mangkuk atau bulat, bukan persegi atau silinder.
- Milk jug untuk membantu mengontrol aliran susu.
Proses Pouring Latte Art
Proses pouring latte art ini sangat penting dan akan menentukan keberhasilan pembuatan desain yang bagus. Sehingga, perlu Anda simak langkah-langkahnya dengan sebaik-baiknya. Untuk lebih jelasnya, Anda dapat menyimak proses pembuatan latte art dari Omela berikut ini.
- Aduk susu di dalam teko yang masih mengepul. Hal ini agar Anda lebih mudah saat menuangkannya. Jika cairan susu terlalu lama disteam (30 detik atau lebih), justru akan menyulitkan dalam membuat campuran susu dan busa yang merata. Sehingga, usahakan espresso dan susu dapat disiapkan pada waktu yang hampir sama.
- Arahkan miring cangkir yang Anda tuang ke dalam sudut 30–45°. Tuang perlahan dari ketinggian beberapa inci sekitar 7–8 cm di atas cangkir untuk menuangkan susu ke bagian terdalam dari espresso. Lalu, tuang dari arah yang lebih tinggi dan lambat sampai kopi dan susu mencapai bibir cangkir dan hentikan.
- Turunkan cerat teko setinggi cangkir. Tuang dengan kecepatan aliran yang lebih besar daripada tuangan tinggi dan lambat yang sebelumnya.
- Saat bentuk desain telah berkembang dan cangkir terisi, perlahan-lahan ratakan sudut cangkir.
- Selesaikan desain dengan menghentikan aliran susu atau bisa dengan memperlambat aliran, menaikkan teko, atau memotong bentuk.
- Minuman latte art siap disajikan!
Membuat seni latte adalah tentang latihan. Berlatih untuk mengontrol bentuk, aliran, gerakan, dan seni artistik lainnya yang membutuhkan pengulangan. Mulailah dari bentuk desain yang sederhana, rasakan proses belajarnya, sambil mempelajari keterampilan lain saat membuat latte art. Anda dapat menyimak referensi tips membuat foaming milk untuk latte art yang bagus seperti apa di konten berikut: Cara Membuat Foam Milk untuk Latte Art.
Selain beberapa teknik dan tips di atas, memilih produk yang tepat untuk membuat latte art juga tak kalah penting. Selain peralatan yang disiapkan, bahan-bahan membuat latte art mesti diperhatikan. Anda dapat menggunakan produk Omela Foaming Milk for Professional untuk menyempurnakan sajian latte art. Omela Foaming Milk Professional ditujukan pada para pelaku bisnis kedai kopi dan barista yang membutuhkan foaming dalam sajian kopi buatannya. OMELA Foaming Milk akan menciptakan microfoam yang shiny, lembut, tebal, dan stabil dalam 30 menit pada sajian kopi cappuccino, latte, mocha, flat white Anda.
Khawatir mengandung gula tambahan? OMELA Foaming Milk Professional tidak mengandung gula tambahan sehingga netral dan memberikan rasa yang seimbang antara medium sweet dan medium creamy.
Adapun kelebihan yang dimiliki OMELA Foaming Milk Professional ini diantaranya seperti memiliki jangka waktu penyimpanan 9 bulan saat kemasan masih tertutup dan disegel. OMELA Foaming Milk Professional hanya perlu didinginkan sebelum penggunaan dan tidak perlu penyimpanan di chiller. Hal ini agar pemilik kedai kopi lebih berhemat operasional listrik. Namun, simpan OMELA Foaming Milk for Professional ke dalam kulkas dengan suhu 4 derajat celcius agar memberikan hasil foaming yang lebih optimal nantinya.