“Coffee art merupakan seni menuangkan susu panas ke dalam cangkir espresso. Simak tips membuat latte art dan beberapa tips memilih bahan yang tepat untuk sajian kopi berikut ini.”
Sebuah kedai kopi rasanya belum lengkap jika tidak menawarkan menu sajian latte art. Sebab, latte art tak pernah sepi dari penggemar. Ia adalah salah satu jenis minuman kopi yang senantiasa diburu penikmat kopi kekinian.
Sebelum membahasnya lebih lanjut, pastikan Anda menggunakan Omela Foaming Milk untuk camilan atau minuman Anda. Hasil foam serta rasa yang pas dengan harga yang terjangkau. Bikin hasil kreasi jadi lebih nikmat, hemat, Anda pun lebih semangat.
Berbicara mengenai latte art, ia tak hanya terbatas pada kopi saja, namun bisa disajikan untuk minuman cokelat panas atau matcha.
Latte art adalah seni menuangkan susu panas ke dalam secangkir espresso dan membuat aneka desain unik di permukaan latte.
Pembuatan latte art dilakukan oleh seorang barista profesional di sebuah kafe. Contoh desain latte yang dibuat seperti bentuk hati, bunga, karakter kartun, hingga hewan.
Namun, perlu latihan secara tekun untuk bisa membuat latte art yang sempurna. Jika Anda masih pemula, maka Anda bisa mulai belajar coffee art dari pola latte art yang sederhana.
Tips Membuat Coffee Art
Untuk membuat latte art yang rapi, berikut adalah beberapa hal yang perlu Anda perhatikan:
- Gunakan espresso yang berkualitas. Espresso yang berkualitas akan menghasilkan foam susu yang bagus dan stabil.
- Gunakan susu yang berkualitas. Susu atau foaming milk yang berkualitas akan menghasilkan foam susu yang lembut dan halus.
- Gunakan alat yang tepat. Anda membutuhkan milk jug yang berkualitas untuk membuat foam susu yang bagus.
- Latih secara rutin. Membuat latte art membutuhkan latihan yang rutin. Semakin sering Anda berlatih, semakin mahir Anda dalam membuat latte art.
Setelah itu, Anda bisa membuat latte art dengan mulai menyiapkan espresso. Berikut langkah membuat espresso untuk coffee latte art.
- Siapkan bubuk kopi dan gunakan timbangan digital untuk mengukur bubuk kopi sebanyak 18 gram.
- Masukkan kopi ke dalam portafilter dan ratakan.
- Padatkan kopi menggunakan tamper.
- Pasang portafilter ke espresso maker atau mesin espresso. Letakkan cangkir saji di bawahnya untuk menampung espresso.
- Tunggu hingga espresso jadi, lalu sisihkan.
Setelah espresso siap, lanjutkan proses membuat latte art ini dengan menyiapkan susu. Berikut adalah beberapa tipsnya:
- Siapkan 200 ml susu UHT di dalam pitcher atau milk jug. Steam susu untuk latte art menggunakan milk frother. Tunggu hingga tekstur susu menjadi mengental dan lembut.
- Mulailah membuat latte art dengan menuangkan susu (pouring) sedikit tinggi hingga cangkir saji hampir setengah penuh. Pastikan Anda telah membuat susu jadi mengental dan berbusa.
- Pegang cangkir pada sudut tuang yang nyaman dan sesuai.
- Dekatkan milk jug pada krema espresso di dalam cangkir saji agar busa dari susu muncul ketika sedang dituang.
- Gerakkan milk jug dari tinggi ke rendah pada saat proses pouring. Pastikan kecepatan menuangkan susu ke dalam cangkir tetap stabil, tidak terlalu cepat atau lambat.
- Jika menuangkan susu terlalu cepat, susu dapat memecah krema. Sementara jika menuangkan susu terlalu lambat, maka milk foam bisa tertinggal.
Baca Juga: Resep Dolce Latte
Tips Memilih Foaming Milk untuk Coffee Art
Anda perlu memilih foaming milk terbaik untuk membuat latte art dengan desain yang menarik dan rasa yang pas. Berikut adalah beberapa tips memilih foaming milk untuk latte art:
- Hindari memilih foaming milk yang mengandung gula tambahan
Gunakan foaming milk terbaik yang tidak mengandung gula tambahan sehingga rasa yang dihasilkan medium sweet, medium creamy, dan tidak mengganggu rasa sajian kopi.
- Gunakan foaming milk dengan rasa yang pas
Foaming milk dengan rasa yang pas akan membuat Anda mendapatkan rasa yang netral dan seimbang pada sajian coffee art atau latte art.
- Pilih foaming milk dengan warna yang pas
Gunakan juga foaming milk dengan warna yang pas. Artinya, foaming milk tersebut memiliki warna yang tidak terlalu putih dan tidak terlalu gelap.
Kesalahan dalam Membuat Coffee Art
Berikut adalah beberapa kesalahan dalam membuat coffee art yang patut menjadi perhatian. Hindari beberapa kesalahan berikut:
1. Membuat susu terlalu panas
Hindari membuat susu terlalu panas saat akan membuat coffee art. Ini berisiko memecah protein dalam susu jika suhu berada di atas 70 derajat Celcius.
Selain itu, susu yang terlalu panas juga akan pecah dan menggumpal. Cukup panaskan susu di suhu 60-65 derajat Celcius.
2. Susu di-steam terlalu lama
Kesalahan berikutnya adalah membiarkan susu di-steam terlalu lama. Cukup sebentar saja, karena bila berlangsung beberapa menit, susu itu akan tumpah.
3. Pilihan jenis foaming milk yang kurang tepat
Latte art lebih sulit dibuat jika Anda tidak menggunakan jenis susu yang kurang tepat. Jenis susu yang dimaksud seperti susu kedelai, susu almond, atau susu rendah lemak atau low fat.
Susu kedelai dapat menggumpal, sementara susu rendah lemak tidak memiliki kandungan lemak yang diperlukan saat membuat latte art. Bahkan bisa terlalu encer.
Oleh karena itu, gunakan Omela Foaming Milk untuk menghasilkan latte art terbaik. Omela Foaming Milk menciptakan microfoam yang lembut, tebal, shiny, dan stabil selama 30 menit untuk sajian kopi, seperti latte, cappuccino, flat white, atau mocha.
Warna yang dihasilkan pas, tidak terlalu gelap atau putih. Omela Foaming Milk juga dikemas tanpa gula tambahan untuk menghasilkan rasa medium sweet, medium creamy.
Simpan Omela Foaming Milk dalam suhu ruangan selama kemasan belum dibuka. Sebelum membuat latte art, Anda dapat mendinginkan dulu susu ini di suhu 4 derajat Celcius. Simpan di dalam lemari es maksimal 4 hari setelah kemasan dibuka.
4. Tidak memiringkan cangkir
Kesalahan selanjutnya adalah ketika Anda tidak memiringkan cangkir saji saat menuangkan susu. Hal ini justru membuat coffee art yang kurang memuaskan.
Miringkan cangkir ke sudut 45 derajat, karena kemiringan ini membuat espresso tercampur dengan baik dan berada di tengah-tengah cangkir saji.
5. Menuangkan terlalu cepat
Jika Anda menuangkan susu terlalu cepat, Anda berisiko merusak krema. Dampaknya, pola coffee art Anda akan terlihat pudar dan keruh.
Tuangkan susu kecepatan tetap dan stabil. Metode ini akan menciptakan aliran susu yang terkontrol sehingga krema tetap utuh.
Alat yang Dibutuhkan untuk Membuat Coffee Art
Anda dapat membuat sendiri coffee art sendiri di rumah. Namun, ada beberapa alat yang dibutuhkan untuk membuat latte art, antara lain:
- Timbangan digital
Untuk membuat coffee art atau latte art, Anda memerlukan timbangan digital untuk mendapatkan akurasi yang tepat. Timbangan digital adalah opsi yang pas untuk membantu menakar bubuk kopi agar tidak kurang atau lebih.
Timbangan digital akan membantu Anda mempelajari teknik ekstraksi kopi dengan mengoreksi atau menganalisis kesalahan seduh.
Yang pasti, Anda bisa membuat kopi atau latte art dengan takaran yang pas dan rasa yang nikmat.
- Tamper
Tamper adalah alat untuk tamping, yaitu langkah yang dilakukan barista untuk memadatkan bubuk kopi agar lebih padat dan terekstraksi sempurna lewat portafilter.
Untuk menghasilkan espresso yang nikmat, bubuk kopi harus diratakan, dan cara yang paling tepat adalah dengan tamping. Semakin padat dan rata, hasil kopi akan semakin baik.
- Portafilter
Sebelum membuat coffee art, Anda perlu membuat kopinya dulu menggunakan espresso maker.
Salah satu komponen penting dari mesin espresso adalah portafilter. Komponen inilah yang akan menghasilkan seduhan espresso yang mantap.
Dalam prosesnya, air panas akan mengalir cepat ke arah basket-nya. Air panas itu akan mengekstraksi bubuk kopi, dan larutan kopinya akan keluar lewat lubang-lubang di bawah portafilter menuju gelas saji.
- Espresso maker
Anda dapat menggunakan espresso maker untuk membuat espresso yang mantap. Pilihlah unit espresso maker yang terpercaya, nyaman untuk digunakan, dan mudah untuk dioperasikan.
- Milk frother
Susu adalah bahan penting dalam membuat coffee art yang nikmat. Anda dapat mengolah susu yang akan ditambahkan ke cangkir saji coffee art menggunakan milk frother.
Alat ini akan menghasilkan buih susu yang pas untuk memecah partikel espresso shot sehingga muncullah sebuah pola yang indah di gelas Anda.
- Cangkir
Anda juga bisa memilih cangkir yang mudah untuk digenggam dengan permukaan lebar. Tujuannya adalah kenyamanan saat Anda belajar membuat pola latte art. Pilih cangkir yang dasarnya berwarna putih dan berbahan keramik.
Hindari memilih cangkir yang bagian dasarnya berwarna hitam, sebab Anda bisa kesulitan membedakan espresso dengan bagian dasar cangkir.
Desain Bentuk Coffee Art untuk Pemula
Setelah tangan Anda sudah cukup ahli menuangkan foam milk dan membuat gambar, Anda bisa pindah ke level latte art yang lebih rumit, seperti membuat gambar hewan.
Untuk membuat desain latte art yang cantik dan presisi dibutuhkan jam terbang dan latihan yang konsisten.
Jika Anda tertarik menjadi seorang barista pro di masa depan, ada baiknya menyimak 6 desain bentuk latte art untuk pemula. Apa saja?
1. Latte Heart
Desain bentuk latte heart adalah pola dasar yang sederhana dan lugas, cocok untuk pemula yang sedang belajar membuat latte art.
Pola latte heart adalah pola pertama yang biasanya akan diajarkan kepada barista baru dan harus dikuasai sebelum mempelajari teknik lain. Tertarik mencoba desain latte heart?
Caranya cukup sederhana, yaitu saat menuangkan susu ke dalam kopi, tuangkan secara perlahan dan mantap hingga membentuk semacam lingkaran. Lalu, arahkan aliran memotong garis tengah secara vertikal untuk membentuk hati.
2. Rosetta
Desain bentuk rosetta ini memiliki tingkat kesulitan dalam kategori sedang untuk dikuasai pemula.
Pola ini mungkin akan terasa susah jika Anda belum terbiasa. Namun, dengan menambah jam terbang latihan, bukan tidak mungkin Anda akan segera menguasainya.
Hal penting yang perlu diperhatikan dalam membuat pola ini adalah ketinggian, posisi, dan alur saat menuangkan foam milk dari jug. Anda juga mesti mengontrol gerakan tangan untuk membuat kelopak bunga pada pola ini.
Jika kelopak bunga sudah dibuat, Anda mesti membuat tarikan pada bagian tengah kelopak untuk membuat batang dari bunga rosetta ini.
3. Latte Bear
Sesuai namanya, desain yang satu ini berupa hewan beruang. Desain latte bear bisa dibentuk berdimensi atau datar biasa sesuai keinginan Anda.
Jika berdimensi tentu lebih sulit dari desain rosetta dan latte heart. Sebab, selain memastikan bentuk beruangnya bagus juga agar foam yang berdimensi bertahan setidaknya 5 menit.
Membuat desain latte bear cocok untuk Anda yang sudah menguasai desain rosetta dan latte heart. Meski kesulitannya bertambah, namun hasil yang Anda dapatkan sepadan dengan perjuangannya.
4. Latte Tulip
Berbekal kemampuan membuat latte heart, bear, dan rosetta sebelumnya, membuat desain latte tulip tentu akan lebih mudah.
Teknik menggambar pola latte tulip ini bisa dengan cara memberi tumpukkan pola hati pada permukaan minuman sehingga membentuk pola tulip.
Untuk membuat pola latte tulip, Anda harus mengendalikan jarak dan aliran saat menumpuk layer latte tulip. Sementara, ukuran bunganya bisa disesuaikan dengan ukuran cangkir.
5. Wave Tulip
Melanjutkan desain latte tulip yang sudah dibahas sebelumnya, desain wave tulip ini adalah hasil pengembangannya.
Untuk membuat desain ini, Anda bisa menggunakan cangkir dengan ukuran yang lebih besar. Meski sedikit lebih rumit, desain ini masih bisa dilakukan untuk pemula.
Pada intinya, perlu memperhatikan kondisi yang tepat di antara dua komposisi penting yaitu espresso dan susu untuk membuat latte art.
Selain menguasai cara mendesain, faktor penting lain penentu keberhasilan sajian latte art adalah penggunaan produk yang tepat dan mendukung.
Baca Juga: Tips Cara Membuat Coffee Latte untuk Bisnis Kedai Kopi Anda
Anda dapat menggunakan produk Omela Foaming Milk untuk menyempurnakan sajian coffee art. Omela Foaming Milk ditujukan bagi para pelaku bisnis kedai kopi dan barista yang membutuhkan foaming milk dalam sajian kopi buatannya.
Jangan lupa untuk gunakan Omela Foaming Milk yang merupakan susu foaming ekonomis yang memiliki tekstur tebal, lembut, tidak terlalu manis dan hasilnya dapat stabil hingga 30 menit Tak hanya itu Omela Foaming Milk juga bisa disimpan hingga 9 bulan, tanpa perlu disimpan di kulkas.
Dengan menggunakan Omela Foaming Milk, minuman jualan Anda jadi lebih nikmat dan hemat, Anda pun jadi lebih semangat! Cari tahu informasi Omela Foaming Milk di sini!