Kopi tubruk adalah salah satu teknik pembuatan kopi. Cara membuat kopi tubruk ini dinilai paling mudah dan sederhana, sehingga membuat teknik ini sangat populer di Indonesia.
Selain itu, ada pula teknik pembuatan kopi yang sedang trend saat ini, yaitu V60. Namun, apakah Anda sudah mengetahui beda kopi tubruk dan V60 tersebut?
Baca juga : Faktor yang Mempengaruhi Rasa Kopi
Bagi pecinta kopi, Anda harus paham bahwa perbedaan teknik seduh akan menghasilkan rasa kopi yang berbeda, meskipun menggunakan jenis kopi yang sama. Untuk itu, yuk cari tahu lebih jauh perbedaan antara kopi tubruk dan V60 berikut ini:
1. Alat dan Bahan yang Perlu Disiapkan
Saat hendak membuat secangkir kopi, tentunya Anda perlu menyiapkan beberapa alat dan bahannya terlebih dahulu. Alat dan bahan yang dibutuhkan untuk membuat kopi tubruk yaitu bubuk kopi, air panas, dan gelas saja. Sangat mudah dan simple, bukan?
Sedangkan untuk membuat kopi dengan teknik V60 tak hanya membutuhkan ketiga alat dan bahan di atas saja. Namun Anda juga perlu menyiapkan sebuah alat berbentuk huruf V yang memiliki sudut 60 derajat atau disebut V60 dripper. Alat ini berguna untuk menghasilkan rasa kopi yang bersih dan tanpa minyak.
Selain itu, alat dan bahan lainnya yang juga perlu disiapkan adalah timbangan, gelas V60 dripper, paper filter, dan teko leher angsa atau gooseneck kettle.
2. Cara Pembuatan
Beda kopi tubruk dan V60 yang selanjutnya yaitu dari cara pembuatannya. Kopi tubruk dibuat dengan cara menuangkan air panas ke dalam gelas yang berisi bubuk kopi. Sehingga memberikan kesan "tabrakan" antara air panas dan bubuk kopi. Itulah mengapa, teknik ini disebut dengan kopi "tubruk".
Berbeda dari kopi tubruk, teknik pembuatan kopi V60 terdiri dari beberapa langkah. Mulai dari meletakkan gelas dan V60 dripper di atas timbangan, membasahi paper filter, meletakkan bubuk kopi di atas V60 dripper, hingga menuangkan air panas secara bertahap ke dalam gelas.
Biasanya, penuangan air panas ke dalam gelas dilakukan sebanyak tiga kali. Penuangan air panas yang pertama sebanyak 30 ml untuk blooming atau mengeluarkan karbondioksida. Sedangkan penuangan yang kedua sebanyak 80 ml untuk mendapatkan keasaman, dan yang terakhir yaitu sebanyak 150 ml.
Di setiap tahapan penuangan air panas, Anda perlu memberikan jeda selama 30-45 detik supaya air panas turun dengan sempurna dari V60 dripper ke gelas dripper.
3. Hasil Seduhan
Tentu saja, kopi tubruk dan V60 memiliki hasil seduhan yang berbeda. Hasil seduhan kopi tubruk yaitu terdapat ampasnya.
Bagi sebagian orang, justru ampas ini menjadi daya tarik tersendiri karena menghasilkan aroma yang nikmat. Sedangkan V60 menghasilkan seduhan yang lebih bersih dengan cita rasa lebih lembut.
4. Cita Rasa Kopi
Perbedaan teknik penyeduhan akan menghasilkan cita rasa yang berbeda pula. Sebagai contoh, apabila kopi robusta diseduh dengan metode kopi tubruk, maka akan menghasilkan rasa yang pahit dan kental, tetapi tetap terasa nikmat.
Lain halnya jika diseduh menggunakan teknik V60, cita rasa kopi yang cenderung lebih pahit ini akan menjadi kurang nikmat, meski sama-sama menggunakan kopi robusta. Untuk itu, kopi robusta lebih cocok diseduh menggunakan teknik kopi tubruk.
Ada pula jenis kopi arabika yang lebih kaya rasa dan tidak terlalu kental. Meskipun Anda sama-sama menggunakan jenis kopi arabika, tetapi cita rasa yang dihasilkan tetaplah berbeda apabila menggunakan teknik penyeduhan yang berbeda.
Kopi arabika lebih cocok diseduh dengan menggunakan teknik V60 dibandingkan teknik kopi tubruk. Teknik V60 akan menghasilkan cita rasa kopi arabika yang lebih lembut dan tidak pekat, serta lebih manis karena kadar gulanya lebih tinggi.
Dari beberapa perbedaan kopi tubruk dan V60 di atas, kira-kira Anda lebih menyukai teknik penyeduhan yang mana?
Mengingat kopi sedang menjadi minuman yang digemari banyak orang, maka hal ini sangat menguntungkan bagi para pelaku bisnis dan barista kedai kopi. Momen ini merupakan kesempatan emas bagi Anda dalam menyajikan racikan kopi dengan cita rasa yang unik, nikmat, dan lezat bagi para pelanggan.
Untuk itu, Anda bisa menggunakan produk Omela Foaming Milk Professional dalam membuat kopi kekinian yang berkualitas. Buka bisnis kuliner memang paling Pas dengan Omela!
Omela Foaming Milk Professional memberikan hasil foam yang pas, stabil hingga 30 menit, lembut, tebal, dan berkilau. Sehingga sangat cocok digunakan sebagai foaming untuk sajian kopi kekinian, seperti latte, mocha, cappuccino, flat white, dan lain-lain.
Rasa yang dihasilkan pun juga sangat pas, yaitu medium sweet dan medium creamy karena tanpa gula tambahan. Tak hanya memberikan hasil foam dan rasa yang pas, Omela Foaming Milk Professional juga menghasilkan warna yang pas, tidak terlalu putih dan tidak terlalu gelap.
Dengan menggunakan produk ini, tentunya akan sangat menguntungkan bagi Anda. Pasalnya, selain dapat menghasilkan sajian kopi yang nikmat dan lezat, Omela Foaming Milk Professional juga bisa membuat Anda meraup keuntungan yang lebih besar, lho.
Bagaimana tidak, Omela Foaming Milk Professional memiliki jangka waktu penyimpanan yang panjang, yaitu sekitar 9 bulan di suhu ruangan apabila kemasan belum dibuka.
Anda tidak perlu menyimpannya di dalam kulkas atau chiller. Cukup disimpan pada suhu ruang saja. Sehingga dapat menghemat tempat dan listrik yang bisa berdampak pada cash flow dan profit yang lebih baik.
Untuk mendapatkan hasil foam yang maksimal, Anda perlu mendinginkan Omela Foaming Milk Professional terlebih dahulu sebelum digunakan dengan suhu 4 derajat celcius. Apabila kemasan sudah dibuka, sebaiknya disimpan di dalam kulkas maksimal 4 hari ya. Yuk, coba Omela sekarang juga!