Kopi merupakan minuman yang cocok diminum setiap saat, dan seluruh dunia pun mengonsumsinya. Jadi tidak heran jika banyak bisnis yang melirik komoditi satu ini.
Rasa dan aroma kopi yang khas menjadikannya favorit banyak orang. Namun, tahukah Anda? Bahwa ada beberapa kopi termahal di dunia dengan klasifikasi dan grade biji tertentu agar sesuai dengan standar dan mutu.
Jenis Kopi Termahal di Dunia
Klasifikasi biji kopi didasarkan pada beberapa faktor, termasuk asal geografis, jenis tanaman kopi, ketinggian tempat tumbuh, dan metode pengolahan. Sebagai pemilik bisnis kopi, Anda harus paham beberapa klasifikasi biji kopi yang umum yang beberapa varietasnya menjadi salah satu kopi termahal di dunia.
1. Arabika (Coffea arabica)
Jenis kopi ini merupakan jenis kopi yang paling umum dan berkualitas tinggi. Biji kopi Arabika memiliki rasa yang kompleks, asam yang seimbang, dan aroma yang kaya. Kopi Arabika biasanya ditanam di daerah dataran tinggi, seperti Amerika Selatan, Amerika Tengah, Afrika Timur, dan Asia.
2. Robusta (Coffea canephora)
Robusta memiliki ketahanan yang lebih terhadap penyakit dan cuaca ekstrem. Biji kopi Robusta memiliki rasa yang kuat, kadar kafein yang tinggi, dan asam yang rendah. Kopi Robusta biasanya digunakan untuk campuran kopi instan dan espresso.
Baca Juga: 7 Kopi Termahal di Dunia, Apakah Rasanya Enak?
Klasifikasi Berdasarkan Grade Kopi
Selain dua kelompok di atas, biji kopi juga diberi grade untuk menentukan kualitasnya. Sistem penilaian grade biji kopi berbeda-beda di setiap negara produsen. Tetapi umumnya menggunakan kombinasi faktor seperti ukuran, bentuk, warna, dan cacat biji. Beberapa grade kopi yang sering digunakan sebagai berikut.
1. Specialty Grade
Specialty grade merupakan grade tertinggi dalam penilaian biji kopi. Biji kopi dengan grade ini memiliki kualitas yang sangat tinggi, ukuran yang seragam, bebas cacat, dan rasa yang istimewa. Kopi dengan grade specialty biasanya ditanam di daerah dataran tinggi dan diproses secara hati-hati.
2. Grade 1
Grade 1 merupakan grade yang juga memiliki kualitas tinggi, meskipun tidak sebaik specialty grade. Biji kopi dengan grade 1 memiliki ukuran yang seragam, sedikit cacat, dan rasa yang baik. Kopi dengan grade 1 sering digunakan untuk kopi kemasan premium.
3. Grade 2
Grade 2 adalah grade yang lebih umum dan masih memiliki kualitas biji kopi yang baik. Biji kopi dengan grade 2 mungkin memiliki sedikit variasi ukuran, beberapa cacat kecil, namun masih memberikan rasa yang enak. Kopi dengan grade 2 sering digunakan dalam kopi kemasan komersial.
4. Grade 3
Grade 3 merupakan grade yang lebih rendah dibandingkan dengan grade sebelumnya. Biji kopi dengan grade 3 mungkin memiliki variasi ukuran yang lebih besar, cacat yang lebih banyak, dan rasa yang lebih rendah. Kopi dengan grade 3 sering digunakan dalam kopi instan atau produk kopi yang lebih murah.
5. Off Grade
Off grade adalah grade yang diberikan kepada biji kopi dengan kualitas yang sangat rendah. Biji kopi dalam kategori ini mungkin memiliki cacat yang signifikan, ukuran tidak seragam, dan rasa yang kurang memuaskan. Biasanya digunakan dalam produk-produk olahan yang tidak membutuhkan kualitas yang tinggi.
Baca juga: Takaran Kopi Hitam yang Tepat untuk Sajian yang Nikmat
Faktor Lain Pengendali Grade dan Standard Kopi Termahal Di Dunia
Selain klasifikasi dan grade, terdapat pula faktor lain yang dapat memengaruhi mutu biji kopi, sehingga layak disebut sebagai kopi termahal di dunia. Seperti metode pengolahan dan proses penyimpanan.
Sebab metode pengolahan biji kopi dapat berpengaruh pada karakteristik rasa dan aroma yang dihasilkan. Adapun beberapa metode pengolahan yang umum ialah sebagai berikut:
1. Metode Basah (Washed)
Pada metode ini, kulit luar biji kopi dihilangkan setelah panen. Kemudian, biji kopi direndam dalam air untuk menghilangkan lapisan lendir dan sisa-sisa daging buah. Setelah itu, biji kopi dijemur hingga kadar airnya turun. Metode ini menghasilkan kopi dengan keasaman yang tinggi dan rasa yang lebih bersih.
2. Metode Kering (Natural)
Pada metode kering, biji kopi dikeringkan secara langsung dengan kulitnya. Biji kopi dijemur hingga kadar airnya mencapai tingkat yang diinginkan. Metode ini memberikan ciri khas pada biji kopi dengan rasa yang lebih penuh, manis, dan terkadang memiliki aroma buah-buahan.
3. Metode Semi-Basah (Semi-Washed)
Metode ini merupakan kombinasi dari metode basah dan kering. Kulit luar biji kopi dihilangkan seperti pada metode basah, namun tanpa perendaman dalam air. Setelah itu, biji kopi dijemur. Metode semi-basah menghasilkan biji kopi dengan karakteristik yang menengah antara metode basah dan kering.
Penting untuk dicatat bahwa standar klasifikasi dan grade biji kopi dapat bervariasi di setiap negara dan lembaga pengatur. Misalnya, di Indonesia, ada standar yang dikembangkan oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN) untuk menentukan kualitas biji kopi.
Adapun saran penyajian, untuk mendapatkan campuran rasa yang lebih lezat bisa menambahkan OMELA Foaming Milk Professional. Selain menambah varian rasa kopi andalan, Anda juga bisa memanjakan pelanggan yang intoleransi pada kafein tinggi.
Apalagi, OMELA Foaming Milk Professional dirancang khusus untuk para pelaku bisnis kedai kopi dan barista. Sehingga, produk ini memenuhi kebutuhan foaming dalam sajian kopi favorit seperti cappuccino, latte, mocha, flat white, dan banyak lagi.
Dengan OMELA Foaming Milk, Anda dapat menciptakan microfoam yang mengkilap, lembut, tebal, dan stabil hingga 30 menit. Selain itu, rasanya pun seimbang dengan kelezatan medium manis dan creamy tanpa gula tambahan.
Tidak hanya itu, produk ini memiliki keunggulan jangka waktu penyimpanan yang lebih panjang hingga 9 bulan pada suhu ruangan sebelum kemasan dibuka. Nikmati kemudahan penggunaan tanpa perlu penyimpanan di chiller agar Anda dapat menghemat biaya operasional listrik.
Dengan menyimpannya di kulkas pada suhu 4 derajat celcius sebelum digunakan, Anda akan mendapatkan hasil foaming yang maksimal. Segera rasakan kelebihan OMELA Foaming Milk Professional dengan diimbangi penggunaan biji kopi termahal di dunia.