Sajian kopi kekinian memang banyak peminatnya. Namun jangan salah, kopi tradisional juga memiliki peminat yang tak kalah banyaknya. Salah satu kopi tradisional yang memiliki banyak peminat yaitu kopi tubruk. Cara pembuatannya yang cukup mudah, membuat kopi ini banyak dikenal oleh masyarakat.
Baca juga : Perbedaan Kopi Tubruk dan V60, Lebih Suka yang Mana?
Kopi tubruk sebenarnya adalah satu satu teknik untuk menikmati sajian kopi. Cara membuat kopi tubruk juga tidak memerlukan alat tertentu, sehingga tidak akan merusak rasa kopi jika dilakukan dengan benar.
Minuman kopi nikmat ini sangat sayang jika dilewatkan begitu saja. Mengapa demikian? Simak penjelasan berikut ini.
1. Memiliki Banyak Peminat
Setiap minuman yang banyak diminati masyarakat, pastinya membuat rasa penasaran bagi orang lain yang belum pernah mencobanya. Kopi tubruk menjadi salah satu kopi yang paling tua di Nusantara. Oleh karena itu, tentu banyak masyarakat yang menyukai cita rasa dari kopi tubruk ini.
Tak hanya kalangan orang tua saja, bahkan banyak anak muda yang juga menyukai kopi tubruk. Saking populernya, kopi tubruk bisa ditemukan di berbagai tempat dengan mudah. Tak hanya dapat ditemukan di warung kopi, melainkan juga di tempat kekinian seperti coffee shop.
Selain itu, kopi tubruk juga bisa memiliki cita rasa yang berbeda-beda, tergantung dari biji kopi yang digunakan. Bahan biji kopi yang berkualitas, tentunya dapat menghasilkan kopi dengan cita rasa yang nikmat.
Pembuatanya yang ringkas dan praktis juga bisa menjadi salah satu alasan mengapa cita rasa yang dihasilkan dari kopi tubruk ini bisa berbeda-beda.
Kopi tubruk bisa dinikmati kapan saja sesuai dengan keinginan, karena tak butuh waktu lama untuk bisa menyajikan secangkir kopi tubruk. Wajar saja jika kopi tubruk dijadikan sebagai metode pembuatan kopi yang paling praktis.
2. Kopi Paling Tua di Nusantara
Sajian kopi tubruk menjadi salah satu kopi yang memiliki sejarah cukup panjang. Memang ada banyak beragam minuman kopi yang menjadi ciri khas di Indonesia.
Namun, cara membuat kopi tubruk merupakan metode yang paling tua di Indonesia, karena proses pembuatan kopi tubruk ini sudah ada sejak masuknya kolonial di Indonesia.
Awalnya kolonial membawa bibit tanaman kopi ke Indonesia. Kopi ini memiliki jenis arabika yang dibawa oleh Belanda pada abad ke-17 tepatnya pada tahun 1696, melalui gubernur di Malabar, India. Kemudian Gubernur Belanda yang ada di Batavia yang saat ini menjadi Jakarta, mulai menanam bibit tanaman kopi tersebut.
Sayangnya, bibit kopi tersebut gagal tumbuh karena adanya banjir. Barulah pada tahun 1771, kopi akhirnya bisa berhasil ditanam dan juga diekspor oleh VOC.
Tentunya budidaya kopi ini berjalan semakin pesat seiring berjalannya waktu dan dapat menguntungkan pihak Belanda. Sejak saat itulah Indonesia menjadi salah satu penghasil kopi terbesar di dunia.
Kopi tubruk sendiri pertama kali diperkenalkan oleh pedagang dari Timur Tengah pada era kolonial. Proses pembuatannya yang seperti ditubruk atau bertabrakan, menjadi salah satu alasan pemberian nama dari kopi tubruk. Saat menyeduh, nantinya bubuk kopi, air panas, dan gula pasir akan saling bertabrakan.
Pada zaman dulu, proses menghaluskan biji kopi juga dengan cara ditumbuk dengan alat tradisional yaitu alu atau lesung. Pada penyajiannya, kopi tubruk disajikan langsung dengan ampas kopinya. Jadi saat menikmati kopi ini, di bawah cangkir masih terdapat endapan sisa dari bubuk kopi.
Kini kopi tubruk sangatlah mudah ditemukan di mana saja. Bahkan banyak yang menyebutnya dengan kopi khas Nusantara karena kepopulerannya. Jadi, akan sangat disayangkan jika penikmat kopi belum pernah mencoba sajian kopi yang satu ini.
3. Pembuatan yang Mudah
Untuk membuat secangkir kopi tubruk, tidak perlu menggunakan alat khusus. Apalagi saat ini kopi bubuk bisa dengan mudah ditemukan. Cukup menyeduh kopi bubuk dengan air panas dan gula, maka jadilah secangkir kopi tubruk yang nikmat dan dapat meningkatkan mood harian Anda.
Sensasi menikmati kopi tubruk bisa terasa lebih nikmat jika Anda menggunakan biji kopi yang berkualitas. Biji kopi tersebut perlu digiling terlebih dahulu menggunakan grinder. Kemudian panaskan air hingga mendidih dan tambahkan gula sesuai selera. Setelah itu, tuang air panas ke dalam gelas dan kopi tubruk siap untuk dinikmati.
Pemilihan jenis biji kopi bisa disesuaikan dengan selera Anda, dan cara membuat kopi tubruk juga bisa dilakukan secara bebas sesuai keinginan. Pada penggunaan bubuk kopi, semakin halus bubuknya, maka akan memudahkannya untuk tenggelam dalam air dan bisa langsung disajikan.
Rasa yang dihasilkan pun juga akan lebih kuat, karena proses penggilingan yang semakin halus membuat cita rasa kopi menjadi lebih pahit. Namun, rasa pahit ini tidak akan muncul jika minuman belum menjadi dingin.
Pada pembuatan kopi tubruk, memang tidak bisa dilakukan secara sembarangan untuk mendapatkan cita rasa yang nikmat. Diperlukan adanya pengetahuan dan percobaan untuk menciptakan kopi tubruk yang nikmat sesuai selera Anda.
Bahkan saat ini ada banyak jenis kopi kekinian yang dibuat dengan metode tubruk ini. Selain itu, Anda juga bisa menambahkan bahan lainnya untuk membuat kopi tubruk menjadi lebih nikmat, misalnya dengan menambahkan foaming milk.
Cara membuat kopi tubruk dengan bahan tambahan lain bukanlah hal yang baru. Cita rasanya justru bisa semakin nikmat dan juga dapat menciptakan rasa yang berbeda.
Foaming milk bisa menjadi salah satu campuran kopi tubruk yang patut untuk dicoba. Anda bisa memilih OMELA Foaming Milk Profesional untuk campuran kopi tubruk Anda, karena OMELA Foaming Milk Profesional mampu menciptakan microfoam yang shiny, lembut, tebal dan tetap stabil hingga 30 menit.
Untuk segi rasanya pun OMELA Foaming Milk Profesional tidak mengandung gula tambahan sehingga rasa yang dihasilkan tetap netral. Selain itu juga mampu memberikan rasa akhir yang balance antara medium sweet dan medium creamy.
Jadi, tunggu apalagi? Buat menu kopi tubruk Anda menjadi lebih nikmat dengan sensasi rasa yang baru dan berbeda dengan menambahkan OMELA Foaming Milk Profesional.