Apakah ketika Anda menikmati secangkir kopi kerap menemui rasa yang cenderung kurang pas? Jika iya, Anda perlu memperhatikan bahwa ada banyak faktor ataupun trik rahasia yang mempengaruhi rasa minuman kopi. Bagi seorang barista, tentu memahami bahwa setiap biji kopi memiliki cita rasa yang berbeda-beda. Oleh karenanya, dalam mengolahnya menjadi minuman dibutuhkan kejelian dan perhatian lebih dalam membuatnya.
Meskipun selera dan referensi masing-masing penikmat kopi sangatlah beragam. Biasanya para pebisnis kopi sangat menyadari dalam pemilihan kualitas bijinya akan dipertimbangkan secara ketat sesuai dengan selera para konsumennya.
1. Metode Pengolahan
Pengolahan biji kopi berperan penting dalam rasa yang akan dikeluarkan ketika diolah menjadi sebuah minuman. Oleh karenanya para pebisnis kopi biasanya memiliki menu andalan yang menjadi signature dari cafenya. Perlu diketahui bahwa terdapat dua variasi pemrosesan biji kopi yakni mencuci dan alami.
Proses mencuci dalam hal ini yakni mengumpulkan biji kopi yang telah dipetik kemudian direndam untuk menghilangkan lapisan tebal yang melekat pada biji kopi. Selain digunakan untuk menghilangkan kulit pada buah kopi, proses perendaman ini juga dapat dijadikan sebagai proses penyortiran buah yang berkualitas bagus dan membuang yang tidak sesuai standar.
Setelah melalui proses perendaman dan penyortiran, biji kopi dijemur di bawah sinar matahari selama 5-6 minggu. Proses ini bertujuan untuk menghilangkan kandungan air dalam biji kopi agar nantinya saat proses roasting dapat berlangsung lebih cepat. Disamping itu, proses pengeringan ini juga akan sangat mempengaruhi cita rasa yang ada dalam kopi.
2. Jenis atau Varian
Mengapa sebagian dari kita lebih menyukai kopi Gayo atau Flores daripada Temanggung maupun Toraja? Selain selera setiap penikmat kopi yang berbeda-beda, perlu diketahui bahwa cita rasa kopi di setiap daerah juga sangatlah variatif.
Cita rasa kopi di setiap daerah yang berbeda-beda ini tercipta karena dipengaruhi oleh lingkungan alam tempat kopi tersebut ditanam. Perlu diketahui bahwa faktor iklim tertentu seperti kondisi tanah, ketinggian, serta curah hujan berperan bagi tanaman kopi dalam menciptakan rasa.
3. Metode Roasting
Roasting merupakan bagian yang sangatlah penting diperhatikan ketika para pebisnis kopi memproduksinya. Metode ini merupakan proses memanggang biji kopi untuk mengeluarkan aroma dan rasa yang dimiliki oleh biji kopi.
Prosesnya pun memiliki tingkatan yang cukup kompleks, dimana biji kopi disangrai dengan suhu yang telah ditentukan dan membuat warnanya menjadi kecoklatan.
1. Light Roast
Proses light rose ini, biji kopi disangrai dengan menggunakan suhu dalam kisaran antara 180-205 derajat Celcius. Nantinya, biji kopi yang diroasting dengan metode light roast akan menghasilkan warna coklat muda, dimana rasa yang dihasilkan akan lebih kuat. Selain ituk metode roasting pada jenis ini biasanya tidak membutuhkan waktu yang cukup lama.
2. Medium Roast
Medium roast merupakan proses pemanggangan kopi satu tingkat lebih tinggi dari light roast. Dalam prosesnya, biji kopi akan disangrai dengan suhu sekitar 210 derajat Celcius. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya untuk mempertahankan warna coklat yang dimiliki oleh biji kopi. Uniknya, kopi yang disangrai dengan medium roast biasanya tidak mengandung minyak. Tak hanya itu, kandungan kafein yang dihasilkan sedikit jauh lebih rendah sehingga dapat menghasilkan rasa, aroma dan keasaman yang seimbang.
3. Dark Roast
Biji kopi yang diroast dengan metode ini memerlukan suhu saat menyangrainya yakni 225 derajat celcius. Proses yang dihasilkan dari metode ini, biji kopi akan memiliki rasa yang lebih kuat dan gurih. Rasa yang lebih kaya menjadi ciri khas yang akan dihasilkan ketika Anda memilih jenis metode roasting ini.
4. Extra Dark Roast
Untuk metode roasting yang terakhir–extra dark roast, kopi akan disangrai dengan suhu 240-250 derajat Celcius, dimana proses ini akan menghasilkan warna yang lebih gelap dan cenderung hitam. Sensasi rasa yang akan dihasilkan setelah mendapatkan metode roasting ini cenderung lebih pahit dan hampir menghilangkan rasa dari biji aslinya. Oleh karenanya, tak banyak barista memiliki keahlian dalam menggunakannya.
Untuk hal yang terakhir, anda dapat menggunakan Omela Foaming Milk for Professional agar bisa menciptakan minuman kopi yang rasanya enak untuk konsumen. Omela Foaming Milk Professional diformulasikan khusus untuk para pelaku bisnis kedai kopi dan barista yang membutuhkan foaming dalam sajian kopi seperti cappuccino, latte, mocha, flat white dan lainnya. OMELA Foaming Milk ciptakan microfoam yang shiny, lembut, tebal dan stabil hingga 30 menit. Sementara dari segi rasa, OMELA Foaming Milk Professional tidak mengandung gula tambahan sehingga netral dan memberikan rasa akhir yang balance antara medium sweet dan medium creamy.
OMELA Foaming Milk Professional juga memiliki keunggulan yaitu jangka waktu penyimpanan lebih panjang sampai dengan 9 bulan di suhu ruangan dalam kondisi kemasan belum dibuka. OMELA Foaming Milk Professional hanya perlu didinginkan sebelum penggunaan sehingga tidak memerlukan penyimpanan di chiller, yang membuat pengusaha kopi bisa lebih berhemat operasional listrik. Sebelum digunakan, OMELA Foaming Milk for Professional disarankan untuk disimpan terlebih dahulu dalam kulkas dengan suhu 4 derajat celcius untuk bisa memberikan hasil foaming yang lebih maksimal.