Memiliki bisnis warung kopi adalah impian Anda di masa depan? Bisnis warung kopi ini memang memiliki kesan tersendiri jika Anda adalah seorang penyuka kopi sejati. Bagaimana tidak? Berbisnis sekaligus berdekatan dengan sesuatu yang Anda sukai seperti kopi tentu terasa menyenangkan.
Selain itu, perlu diketahui pula bahwa bisnis warung kopi ini memiliki pasar yang sangat luas. Mulai dari kalangan kelas bawah hingga atas biasanya menyukai sajian kopi. Dari sajian secangkir kopi biasa sampai kopi kekinian yang unik dan instagrammable ala anak muda.
Jika Anda baru terpikir ingin memulai bisnis warung kopi, Anda perlu mencari banyak referensi terlebih dahulu. Memulai bisnis baru adalah tindakan penciptaan atau tindakan desain. Sehingga, Anda harus mampu mengenali keputusan mana yang berpotensi memiliki pengaruh terbesar terhadap keberhasilan atau kegagalan usaha Anda.
Terlebih lagi, persaingan di dunia bisnis kopi ini akan semakin ketat. Perkembangan bisnis warung kopi berkembang cukup pesat. Misalnya saja, di Indonesia, tercatat jumlah kedai kopi sudah meningkat tiga kali lipat dari 1.083 gerai pada 2016, menjadi > 2.937 gerai pada 2019. Tentu saja angka tersebut akan terus bertambah setiap tahunnya.
Jika Anda memang sudah bertekad dan yakin ingin memulai bisnis warung kopi, maka penting untuk tahu apa saja hal-hal yang mesti dihindari. Tantangan non teknis ini diklasifikasikan sebagai jebakan karena banyak pemilik warung kopi pemula gagal menyadari hingga berakhir pailit.
Jika Anda ingin memulai bisnis kedai kopi, berikut adalah 7 tantangan non teknis yang perlu diketahui!
1. Memilih Lokasi yang Salah
Jika Anda banyak membaca referensi buku bisnis tentang ritel dan layanan makanan, Anda akan menemui fakta penting yang mesti dipertimbangkan saat membuka usaha yaitu lokasi.
Namun, mengapa masih banyak pengusaha kopi memilih lokasi baru mereka karena alasan yang salah? Misalnya hanya mengandalkan fakta bahwa lokasi berada di dekat jalan utama atau yang lebih parah hanya mengandalkan feeling atau firasat semata.
Pemilihan lokasi yang cerdas berarti memperhitungkan sejumlah faktor, seperti konsep bisnis kedai kopi, demografi/psikografis area, karakter dan kualitas bisnis terdekat, batas kecepatan dan jarak pandang dari jalan, kemudahan akses, parkir, tata letak struktural fasilitas, dan masih banyak lagi.
2. Merekrut Karyawan: Keterampilan Teknis Saja Tidak Cukup
Memiliki karyawan yang sudah handal dalam menunaikan tugas pekerjaanya merupakan idaman seorang pengusaha. Misalnya, Anda memiliki karyawan, seorang barista yang pandai membuat secangkir kopi atau espresso yang enak. Sangat senang, bukan?
Namun, keterampilan teknis membuat kopi enak saja tidak cukup untuk membuat barista tersebut dikatakan profesional. Ada hasrat, kemampuan, dan aspek kepribadian yang mesti menjadi satu kesatuan. Hal ini agar bisnis warung kopi yang Anda jalankan menjadi lebih hidup. Hanya karena seorang barista dapat menuangkan latte art, tidak membuat mereka menjadi barista yang hebat, atau cocok untuk bisnis warung kopi Anda. Rekrut semangat, kepribadian/sikap, dan profesionalisme, lalu latih keterampilan barista.
Sebagai pemilik, Anda harus memahami bahwa pelatihan barista berkualitas tidak pernah ada habisnya. Terus mencari peluang untuk memoles keterampilan staf barista Anda, termasuk pengetahuan tentang dari sejarah asal kopi yang Anda jual, cara merawat peralatan, cara memperlakukan pelanggan, dan cara memperkuat citra brand Anda dalam setiap interaksi pelanggan.
3. Kurang Detail Saat Menata Tata Letak Fasilitas
Memiliki tata letak fasilitas yang logis dan dirancang dengan baik adalah elemen penting saat membuat bisnis warung kopi yang sukses. Desain tata letak Anda harus memperhitungkan efisiensi operasional, kapasitas pelanggan, dan faktor estetika.
Sebab, untuk bisnis di bidang jasa yang mengutamakan pelayanan seperti warung kopi, tata letak (layout) tak hanya berdampak pada kinerja operasional perusahaan, namun juga aspek kepuasan dan loyalitas pelanggan.
4. Kurang Membangun Brand
Citra brand sangat penting untuk mempertahankan sajian kopi Anda mendapatkan pelanggannya. Oleh karena itu, jika Anda sudah membangun identitas brand yang kuat dengan konsisten, setidaknya bisnis Anda dapat bertahan di persaingan. Identitas brand yang dibangun meliputi skema warna brand hingga materi pemasaran dan bagaimana karyawan Anda berinteraksi dengan pelanggan.
5. Perencanaan Operasional yang Tidak Efisien
Bisnis warung kopi termasuk dalam bentuk usaha ritel dan layanan makanan, oleh karena itu Anda mesti pandai dalam mengatur sisi operasional perusahaan. Agar bisnis dapat bertahan dalam jangka panjang, perencanaan operasional mesti efisien. Hal ini termasuk memahami jumlah dan frekuensi yang ideal untuk memesan dan menyimpan bahan baku dengan biaya, kesegaran, dan permintaan pelanggan yang seimbang.
6. Customer Service (Pelayanan Pelanggan)
Salah satu faktor penting dalam bisnis ini adalah kualitas layanan pelanggan. Bahkan dengan menu terbaik di kota, kedai kopi dengan layanan pelanggan yang buruk dapat kehilangan pelanggannya. Tantangan mengenai pelayanan yang lambat adalah hal umum di banyak warung kopi. Jika Anda mampu mencari solusi dari permasalahan ini, ini akan menjadi keunggulan yang kompetitif untuk bisnis Anda.
7. Metode Persediaan dan Penetapan Harga yang Kurang Tepat
Kredibilitas adalah hal yang patut dijaga oleh bisnis, termasuk bisnis warung kopi ini. Oleh sebab itu, jika metode pencatatan persediaan dan penetapan harga tidak tepat akan menimbulkan hal-hal yang merugikan brand warung kopi sendiri.
Misalnya, sebab adanya kelalaian mencatat ketersediaan menu, membuat pelanggan menjadi kecewa. Pelanggan tidak bisa mendapatkan apa yang ada di menu karena tidak tersedia atau persediaan habis. Jika bisnis terus mengecewakan pelanggan dengan cara ini, bisnis Anda dapat kehilangan kredibilitas dan pelanggan setianya.
Untuk mengatasinya, Anda dapat mengintegrasikan ke dalam operasi Anda, perangkat lunak yang melacak jumlah inventaris, dan memberi informasi terkait persediaan sebelumnya.
Tak kalah penting, produk-produk yang Anda gunakan dalam berbisnis warung kopi ini juga tidak boleh main-main. Memilih produk yang tepat adalah tantangan lain yang harus diketahui pemilik warung kopi pemula.
Salah satunya produk untuk foam milk, Anda dapat menggunakan Omela Foaming Milk, sebab banyak kandungan yang mendukung terciptanya sajian kopi yang nikmat. Baca konten berikut yuk: 3 Alasan Pilih Omela Foaming Milk Buat Bisnis Kopi.
Ingin membuat latte art? Anda dapat menggunakan produk Omela Foaming Milk for Professional untuk menyempurnakan sajian latte art. Omela Foaming Milk Professional ditujukan pada para pelaku bisnis kedai kopi dan barista yang membutuhkan foaming dalam sajian kopi buatannya. OMELA Foaming Milk akan menciptakan microfoam yang shiny, lembut, tebal, dan stabil dalam 30 menit pada sajian kopi cappuccino, latte, mocha, flat white Anda.
Khawatir mengandung gula tambahan? OMELA Foaming Milk Professional tidak mengandung gula tambahan sehingga netral dan memberikan rasa yang seimbang antara medium sweet dan medium creamy.
Adapun kelebihan yang dimiliki OMELA Foaming Milk Professional ini diantaranya seperti memiliki jangka waktu penyimpanan 9 bulan saat kemasan masih tertutup dan disegel. OMELA Foaming Milk Professional hanya perlu didinginkan sebelum penggunaan dan tidak perlu penyimpanan di chiller. Hal ini agar pemilik kedai kopi lebih berhemat operasional listrik. Namun, simpan OMELA Foaming Milk for Professional ke dalam kulkas dengan suhu 4 derajat celcius agar memberikan hasil foaming yang lebih optimal nantinya.