Apakah Anda seorang barista pemula yang tertarik membuat latte art? Seorang barista idaman yang profesional setidaknya harus memiliki pengetahuan tentang kopi yang mumpuni. Seperti istilah pemanggangan biji kopi, campuran kopi, cara menggunakan mesin espresso, buih susu, dan masih banyak lagi. Namun, salah satu skill khusus yang tidak kalah penting bagi seorang Barista adalah Latte Art.
Latte art adalah tentang cara menyiapkan kopi dengan menuangkan susu panas ke dalam secangkir espresso, lalu Anda menciptakan pola atau desain di permukaan latte. Rasa kopinya pun menjadi tidak terlalu pahit dan lebih aesthetic.
Selain memanfaatkan kecanggihan mesin, pengalaman seorang barista sangat berpengaruh terhadap kualitas latte art yang dihasilkannya. Kini, banyak sekali barista yang mempunyai kreativitas tinggi dalam menghasilkan seni latte art yang sangat keren dan unik.
Namun, bagaimana jika Anda seorang pemula? Apakah membuat latte art akan sesulit itu? Pertama, Anda dapat mulai mempelajari apa saja kesalahan pemula dalam membuat latte art. Hal ini agar Anda dapat mendapatkan cukup pengetahuan tentang membuat latte art pertama kali.
Satu hal yang perlu diketahui adalah kebanyakan orang gagal membuat latte art karena jarak gelas pitcher dan cangkir yang digunakan terlalu dekat atau terlalu jauh. Sebagai panduan, Anda dapat memberi jarak 0,5 cm untuk menghasilkan desain latte yang diinginkan.
Berikut ini Omela akan memberikan gambaran sebelas kesalahan dalam membuat latte art beserta penjelasannya.
11 Kesalahan Membuat Latte Art
1. Memilih jenis produk susu yang salah
Membuat latte art yang penuh keindahan ini tidak bisa menggunakan produk susu sembarangan. Anda akan lebih sulit membuat latte art jika menggunakan susu alternatif seperti kedelai, almond, atau susu rendah lemak/non-lemak. Oleh karena itu, solusi sederhananya adalah menggunakan susu segar dan penuh lemak (susu utuh) untuk menghasilkan latte art terbaik.
Jenis susu segar memiliki komposisi yang berbeda dengan lebih banyak minyak dan pengemulsi, sehingga membantu menciptakan busa mikro yang lebih baik untuk latte art nantinya.
Atau sebagai pilihan yang baik, anda dapat menggunakan produk Omela Foaming Milk for Professional yang memang ditujukan untuk menyempurnakan sajian latte art. Omela Foaming Milk Professional dibuat khusus untuk penggiat bisnis kedai kopi dan barista yang membutuhkan foaming dalam sajian kopi buatannya. OMELA Foaming Milk membantu menciptakan microfoam yang shiny, lembut, tebal, dan stabil dalam 30 menit pada sajian kopi cappuccino, latte, mocha, flat white Anda.
OMELA Foaming Milk Professional juga tidak mengandung gula tambahan sehingga netral dan memberikan rasa yang seimbang antara medium sweet dan medium creamy. Kelebihan dari OMELA Foaming Milk Professional ini diantaranya memiliki jangka waktu penyimpanan 9 bulan saat kemasan masih tertutup dan disegel. OMELA Foaming Milk Professional hanya perlu didinginkan sebelum penggunaan dan tidak perlu penyimpanan di chiller. Hal ini agar pemilik kedai kopi lebih berhemat operasional listrik. Namun, simpan OMELA Foaming Milk for Professional ke dalam kulkas dengan suhu 4 derajat celcius agar memberikan hasil foaming yang lebih optimal nantinya.
2. Tidak menyesuaikan komposisi susu yang diberikan
Untuk membuat latte art yang indah, Anda harus menyesuaikan jumlah susu yang akan digunakan. Komposisinya harus pas. Jika terlalu banyak, susu akan menjadi encer. Sedangkan jika terlalu kental, susu akan bergelembung dan mempengaruhi bentuk latte art nantinya. Berikut Anda dapat menyimak informasi Cara Membuat Foam Milk untuk Latte Art agar foam milk yang Anda buat mendukung desain latte art nantinya.
3. Memanaskan susu secara berlebihan
Jangan sampai memanaskan susu terlalu lama untuk membuat latte art, atau desain Anda akan pecah alias gagal. Susu adalah protein, sehingga berisiko pecahnya protein saat susu mencapai suhu di atas 160 ° F (70 ° C). Demikian jika Anda mencoba menuangkan latte art dengan susu ekstra panas, pola pun akan pecah dan menggumpal.
Solusinya adalah gunakan suhu yang lebih rendah saat Anda melakukan steaming susu untuk latte art. Secara profesional, dalam pengaturan kafe, barista akan mengaturnya di suhu 140 ° F hingga 150 ° F (60 ° C hingga 65 ° C).
4. Melakukan steaming susu yang terlalu lama
Tahukah Anda membiarkan susu yang disteam terlalu lama akan menyebabkan buih dan susu mulai terpisah. Jika sudah terlanjur terpisah, Anda dapat memutar-mutar milk jug atau menuangkan susu ke milk jug lain sebelum tahap pouring. Selain itu, lebih baik susu digunakan sekali pakai untuk satu sajian. Namun, jika terpaksa lebih, usahakan tidak terlalu banyak agar bisa digunakan ketika steam dengan sajian selanjutnya.
5. Posisi cangkir salah
Saat menuangkan latte art, Anda harus memiringkan cangkir ke arah sudut 45 derajat. Kemiringan ini akan menciptakan kumpulan espresso cair yang lebih dalam di tengah cangkir Anda (dibandingkan dengan cangkir datar yang diletakkan di atas meja). Hal ini penting diketahui sebagai bagian dari teknik penuangan yang tepat.
6. Tidak mencampur krema dengan benar
Pernah melihat buih berwarna kecoklatan di atas kopi setelah Anda menyeduh kopi? Buih tersebut bernama Krema. Krema adalah bagian paling manis dalam secangkir kopi. Bentuknya seperti cairan berwarna kuning tua yang muncul pertama kali saat ekstraksi kopi. Krema dalam espresso bukan hanya sekadar krema. Ia adalah minyak dari kopi itu sendiri yang menentukan kadar kesegaran dari kopi.
Espresso juga memainkan peran penting dalam menciptakan seni latte yang indah. Satu kesalahan yang sering dilakukan pemula adalah tidak mengaduk krema dalam gelas espresso. Padahal, dengan mencampur sedikit krema dalam cangkir kopi, Anda dapat menciptakan permukaan yang rata dan halus untuk latte art Anda.
7. Salah posisi saat menempatkan milk jug
Milk jug atau wadah susu yang disteam untuk membuat latte art juga berpengaruh pada desain latte art Anda. Jika Anda tidak menempatkan milk jug dengan benar. Misalnya seperti sendi siku dan pergelangan tangan Anda bergerak secara terpisah. Jika pergelangan tangan Anda sedikit miring, milk jug akan mengarah ke tengah. Susu yang keluar akan berputar ke samping, sehingga Anda mendapatkan pola yang sedikit tidak seimbang.
8. Cara menuangkan susu yang salah
Masalah umum lainnya adalah menuangkan susu dari jarak yang terlalu tinggi atau terlalu rendah. Jika Anda mulai menuangkan dari ketinggian rendah, susu akan memercik ke permukaan. Sehingga, Anda akan meninggalkan noda susu berwarna putih atau krem.
Sementara, jika Anda menuangkan susu terlalu tinggi, hal itu dapat merusak kanvas indah berwarna karamel di atas espresso. Sehingga, Anda tidak akan bisa mendapatkan desain yang jelas dan khas pada latte art. Solusinya adalah tuangkan sambil memegang milk jug sekitar 2 inci di atas cangkir kopi. Dengan begitu, Anda bisa menurunkannya ke posis rendah, tapi pastikan dengan pelan-pelan dan hati-hati.
9. Menuangkan latte art terlalu cepat
Saat menuangkan latte art, Anda perlu mempertahankan krema dari espresso untuk mendapatkan desain yang jelas. Lapisan busa emas ini akan membantu menyatukan pola dan memberikan kontras yang baik. Jika Anda menuangkan terlalu cepat, Anda berisiko merusak krema dan pola Anda akan terlihat pudar dan keruh.
Solusinya adalah tuangkan dengan kecepatan tetap atau konstan. Anda akan membuat aliran susu terkontrol yang membuat krema tetap utuh.
10. Terjebak membuat desain yang kompleks di permulaan
Hal penting lainnya adalah coba hindari terjebak dalam kemewahan latte art dengan desain yang kompleks seperti unicorn atau burung yang bertengger di pohon. Seorang pemula yang mencoba desain yang sulit di permulaan akan frustrasi saat tidak melihat progres dari usahanya. Sebaliknya, mulailah dengan mempelajari dasar-dasarnya terlebih dahulu.
11. Proporsi motif di cangkir yang kurang jelas
Latte art yang berhasil adalah latte art dengan proporsi motif terlihat jelas dan kontras antara goresan yang satu dengan lainnya. Selain itu, ia memiliki daya tahan lebih dari 5 menit. Pada pinggiran kopi juga membentuk golden ring yang terlihat berkilau.